cover
Contact Name
Sonya Sulistyono, ST., MT., IPM.
Contact Email
sonya.sulistyono@unej.ac.id
Phone
+62331-410241
Journal Mail Official
jrsl.sipil@unej.ac.id
Editorial Address
Universitas Jember
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 25489518     DOI : https://doi.org/10.19184/jrsl.v3i2
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan (JRSL) adalah jurnal peer-review nasional dan akses terbuka. Artikel penelitian yang diterbitkan mencakup semua aspek teknik sipil, termasuk Rekayasa Struktural, Rekayasa dan Manajemen Transportasi, Manajemen Konstruksi, Rekayasa Hidro, Rekayasa Geoteknik, dan Rekayasa Lingkungan.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan" : 9 Documents clear
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Indeks Erosivitas Hujan Pada Daerah Tangkapan Air Waduk Saguling Ahmad Zaki Romadhoni; Dyah Ari Wulandari; Suharyanto Suharyanto
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.25244

Abstract

Climate change is a global phenomenon that become a concern. Climate change affects the hydrological conditions of a watershed, including rainfall. Saguling Reservoir has a high erosion rate on the watershed. One factor that affects erosion based on USLE is the rain erosivity index which has a relation with rainfall amount. So the climate change effect of rainfall on erosivity factor in Saguling Reservoir watershed needs to be investigated because it will affect the erosion rate which is useful to determine the sedimentation rate of the reservoir. The purpose of this study was to analyze the effect of climate change on the erosivity index. Climate change (rainfall) was analyzed using GCM CanESM2 Model in the RCP scenario through a downscaling process. Downscaling has been done with SDSM. The rain erosivity index was analyzed using Lenvain’s formula. Downscaling with the SDSM method was able to give good results based on the coefficient of determination and it was found that there was a change of monthly rainfall in the short, medium, and long term periods, as well as an increase in annual rainfall up to 34.3%. The annual rainfall erosivity index changes along with changes in rainfall due to climate change and there is an increase of up to 44.1%. ABSTRAK Perubahan iklim merupakan fenomena global yang kini menjadi perhatian. Perubahan iklim mempengaruhi kondisi hidrologi suatu DTA (Daerah Tangkapan Air) antara lain terjadinya perubahan curah hujan. Waduk Saguling memiliki laju erosi tinggi pada DTA. Salah satu faktor yang mempengaruhi erosi berdasarkan Persamaan USLE adalah indeks erosivitas hujan yang terkait erat dengan besarnya curah hujan. Sehingga Pengaruh perubahan iklim terhadap faktor erosivitas hujan di DTA Waduk Saguling perlu diteliti karena akan mempengaruhi laju erosi yang berguna untuk menentukan laju sedimentasi waduk. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh perubahan iklim terhadap indeks erosivitas hujan. Analisis perubahan iklim (curah hujan) dilakukan dengan Model GCM CanESM2 skenario RCP melalui proses downscaling. Downscaling dilakukan dengan metode SDSM. Indeks erosivitas hujan dianalisis berdasarkan rumus Lenvain. Downscaling dengan metode SDSM mampu memberikan hasil yang baik berdasarkan koefisien determinasi dan didapatkan perubahan curah hujan bulanan pada periode jangka pendek, menengah dan panjang, serta untuk curah hujan tahunan terdapat peningkatan hingga 34,3%. Indeks erosivitas hujan tahunan di DTA Waduk Saguling mengalami perubahan seiring dengan berubahnya curah hujan akibat perubahan iklim dan terdapat peningkatan hingga 44,1%.
Analisa Nilai Efektivitas Ruang Henti Khusus (RHK) untuk Sepedah Motor Pada Simpang Bersinyal (Studi Kasus : Persimpangan Jalan Diponegoro – Jalan Panglima Sudirman – Jalan AKBP. M. Suroko – Jalan Teuku Umar Bojonegoro) Nova Nevila Rodhi; Luluk Isro'iyah
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.28852

Abstract

This study aims to determine the performance of signalized intersections and determine the value of the occupancy rate, the level of violations, and the success rate of RHK two-wheeled vehicles at the signalized intersection of the research location. The average percentage of RHK's success rate on its capacity in the entire approach arm is 16.13%. Thus, it is stated that RHK is less effective to be implemented. The average percentage of RHK success rate is only filled by motorcycles in the entire approach arm of 80.51%. Based on the behavior of road users, RHK is effectively implemented. Based on the level of violations, the percentage of violations of 4.34% or less than 5%. It can be stated that RHK in each arm of the approach is effectively implemented. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja simpang bersinyal serta nilai tingkat pemenuhan, tingkat pelanggaran serta tingkat keberhasilan RHK kendaraan roda dua pada simpang bersinyal lokasi penelitian. Prosentase rata-rata tingkat keberhasilan RHK terhadap kapasitasnya pada keseluruhan lengan pendekat sebesar 16,13% sehingga dinyatakan bahwa RHK kurang efektif diterapkan. Presentase rata-rata tingkat keberhasilan RHK hanya diisi oleh sepedah motor pada keseluruhan lengan pendekat sebesar 80,51% dapat dinyatakan bahwa RHK efektif diterapkan, jika ditinjau dari perilaku pengguna jalan. Tingkat keberhasilan RHK jika ditinjau dari tingkat pelanggarannya, memiliki presentase pelanggaran 4,34% atau kurang dari 5% sehingga dapat dinyatakan bahwa RHK pada masing-masing lengan pendekat efektif diterapkan.
Evaluasi Lokasi Titik Banjir di Sub Sistem III Kota Denpasar Berbasis Geographic Information System Mawiti Infantri Yekti; Ida Bagus Gede Indrayana; I Gusti Ngurah Kerta Arsana
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.23682

Abstract

The inability of the channel capacity to accommodate surface runoff can cause flooding. The Pangkung Lebak Muding channel, which is part of the Tukad Mati watershed, still experienced flooding from 2009 to 2019. Evaluation of flood points in the Pangkung Lebak Muding channel was carried out by comparing the capacity of the existing channel with the design discharge, then determining the capacity of the new channel. Initial channel mapping using Google Earth and GIS applications. The evaluation results are remapped to compare and display differences in flood points. The identification results show that there are 9 flood points for a 2 year return period and 10 points for a 5 to 10 year return period in secondary and tertiary canals. While in the primary channel there are 2 flood points for all return times. The solution to evaluating the capacity of this channel is dredging to a depth of 0.46 m for the secondary and tertiary channels and 1 m for the primary channel. The evaluation results show that all secondary and tertiary channels are not flooded in all return periods. ABSTRAK Ketidakmampuan kapasitas saluran untuk menampung limpasan permukaan dapat menyebabkan banjir. Saluran Pangkung Lebak Muding yang merupakan bagian DAS Tukad Mati, masih mengalami banjir dari tahun 2009 sampai 2019. Evaluasi titik-titik banjir pada saluran Pangkung Lebak Muding dilakukan dengan membandingan kapasitas saluran eksisting dengan debit desain, lalu menentukan kapasitas saluran baru. Pemetaan saluran awal menggunakan aplikasi Google Earth dan GIS. Hasil evaluasi dipetakan kembali untuk membandingkan dan menampilkan perbedaan titik banjir. Hasil identifikasi menunjukan terdapat 9 titik banjir untuk kala ulang 2 tahun dan 10 titik untuk kala ulang 5 sampai 10 tahun pada saluran sekunder dan tersier. Sedangkan pada saluran primer terdapat 2 titik banjir untuk semua kala ulang. Solusi dalam evaluasi kapasitas saluran ini dilakukan pengerukan sedalam 0,46 m untuk saluran sekunder dan tersier dan 1 m untuk saluran primer. Hasil evaluasi menunjukan semua saluran sekunder dan tersier tidak banjir pada seluruh kala ulang.
Perencanaan Struktur Atas Gedung Kuliah Bersama Universitas Negeri Malang Dengan Menggunakan SNI 2847:2019 dan SNI 1726:2019 Dhaniar Muchlis Prayoga; Winda Tri Wahyuningtyas; Dwi Nurtanto
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.18987

Abstract

The feasibility of a building is generally viewed from a safety perspective which is reviewed against all possible loads that will occur on it. Meanwhile, in reinforced concrete buildings, a planner is required to build a ductile structure, namely a building that can withstand the loads it carries before the building collapses. This is of course influenced by the dynamics of natural conditions, such as earthquakes, which are increasingly dangerous, as shown on earthquake maps from year to year. Seeing this phenomenon, the building specifications need to be improved to meet the strength aspects of earthquake-resistant structures. The purpose of this research is to plan a joint lecture building at the State University of Malang using SNI 1726:2019 and SNI 2847:2019. The results of the structural analysis program show that the inter-story drift is 85.4 mm in the x-direction and 49.5 mm in the y-direction. The results of earthquake loading using the response spectrum method produced a basic shear of 19165.9 kN in the x-direction and 19251.8 kN in the y-direction. Meanwhile, based on the results of the modal analysis, the cumulative value of mass participation was 95.7% in the x-direction and 95.4% in the y-direction. From the design of each structural component, the strength/resistance (∅????n) exceeds the required strength (????u). ABSTRAK Kelayakan suatu bangunan umumnya ditinjau dari segi keamanan yang ditinjau terhadap semua kemungkinan beban yang akan terjadi padanya. Selain itu pada bangunan beton bertulang, seorang perencana dituntut untuk membangun suatu struktur yang daktail, yaitu bangunan yang mampu menahan beban-beban yang dipikulnya sebelum akhirnya bangunan tersebut mengalami keruntuhan. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh dinamika kondisi alam seperti halnya gempa bumi yang semakin hari memiliki potensi bahaya yang semakin besar, seperti ditunjukan pada peta gempa dari tahun ke tahun. Melihat fenomena tersebut spesifikasi gedung perlu di tingkatkan guna memenuhi aspek kekuatan struktur tahan gempa. Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan gedung kuliah bersama di Universitas Negeri Malang menggunakan SNI 1726:2019 dan SNI 2847:2019. Hasil dari program analisis struktur menunjukkan simpangan antar lantai sebesar 85.4 mm pada arah x dan 49.5 mm pada arah y. Hasil dari pembebanan gempa menggunakan metode respon spektrum menghasilkan gaya geser dasar sebesar 19165.9 kN pada arah x dan 19251.8 kN pada arah y. Sedangkan berdasarkan hasil analisis modal didapatkan nilai kumulatif partisipasi massa sebesar 95.7% pada arah x dan 95.4% pada arah y. Dari desain masing-masing komponen struktur didapatkan kekuatan/tahanan (∅????n) yang melebihi dari kuat perlunya (????u).
Perancangan Sarana Layanan Akademik Dalam Mengantisipasi Penyebaran Penyakit Menular (Covid-19) Pasca Pandemik Nunung Nuring Hayati; Dano Quinta Revana
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.28049

Abstract

The Covid-19 virus, which attacks the respiratory system and is classified as an infectious disease, has been designated a global pandemic. One way to prevent the Covid-19 virus is to implement physical distancing from other people. The impact of this pandemic is affecting the learning system so that the teaching and learning process is carried out online during the pandemic. If later the teaching and learning process is carried out offline, it is necessary to prevent and anticipate the virus so that it does not spread during the teaching and learning process, such as the design of the classroom layout, the design of a virus barrier product design, and the design of a special room design for people with infectious diseases. The layout design in the classroom is made at 50% of the capacity it should have during the previous normal study, to implement physical distancing or keep a distance. Normal human circulation is 2 m2/person, in the new normal period a minimum of 4 m2/person is required. The product design is to limit oneself when the teaching and learning process takes place with the Divider product which is placed on the classroom desk. This divider is made of clear acrylic, sized according to a study table that can be easily carried, easy to store, safe, sturdy, and easy to clean. ABSTRAK Virus Covid-19 yang menyerang sistem pernapasan dan tergolong penyakit menular yang telah ditetapkan menjadi pandemi global. Salah satu pencegahan virus Covid-19 yaitu menerapkan physical distancing dengan orang lain. Dampak dari pandemi ini adalah mempengaruhi pada sistem belajar, sehingga proses belajar mengajar dilakukan secara daring selama pandemi. Jika nantinya proses belajar mengajar dilakukan secara luring, diperlukan pencegahan dan antisipasi virus agar tidak menyebar selama proses belajar mengajar, seperti perancangan tata ruang dalam kelas, perancangan desain produk pembatas virus, dan desain perancangan ruangan khusus untuk penderita penyakit menular. Perancangan tata letak pada ruang kelas dibuat 50% dari kapasitas seharusnya saat belajar normal sebelumnya, guna menerapkan physical distancing atau jaga jarak. Normal sirkulasi manusia adalah 2 m2/orang, pada masa new normal dibutuhkan minimal 4 m2/orang. Perancangan produk guna membatasi diri ketika proses belajar mengajar berlangsung dengan produk Divider yang diletakkan pada meja belajar kelas, Pembatas ini terbuat dari akrilik bening, berukuran sesuai dengan meja belajar yang dapat mudah dibawa, mudah disimpan, aman, kokoh, dan mudah untuk dibersihkan.
Assessment Green Building Pada Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Jember Menggunakan Perangkat Penilaian Greenship Untuk Bangunan Baru Versi 1.2 Haribaan Ari Purnawirawan; Anik Ratnaningsih; Januar Ferry Irawan
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.18936

Abstract

The problem of global warming and the damage to the ozone layer is very worrying, especially in buildings that function as places of academic activity, buildings that support academic activities should have standards to support the reduction of global warming, environmentally friendly, safe for their users and ensure comfort for building users. The Medical Faculty lecture building is a building that serves as a place for lectures, seminars, and academic offices, and all academic support activities must immediately carry out a green building assessment to determine the rank of the green building obtained. This study was conducted to determine the assessment in every detail of the categories that have been set by the GBCI (Green Building Council Indonesia. The method used in this study is to conduct interviews with the building management and to measure the temperature, noise, light intensity, and humidity of the room. The values obtained in each category will be calculated using the Matlab application with the Fuzzy Logic method. In this study, the building of the Medicine Faculty of the University of Jember received a silver rating with 51.9 points. ABSTRAK Permasalahan tentang pemanasan global dan kerusakan lapisan ozon sudah sangat menghawatirkan, terutama pada bangunan yang berfungsi sebagai tempat aktivitas akademik, seharusnya gedung penunjang aktivitas akademik sudah memiliki standar untuk mendukung dalam pengurangan pemanasan global, ramah lingkungan, aman bagi penggunanya serta menjamin kenyamanan bagi pengguna gedung. Gedung kuliah Fakultas Kedokteran merupakan gedung yang berfungsi sebagai tempat kuliah, seminar, kantor akademik dan semua aktivitas penunjang akademik harus segera melaksanakan penilaian green building untuk mengetahui peringkat green building yang diperoleh. Dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui penilaian dalam setiap detail kategori yang telah ditetapkan oleh GBCI (Green Building Council Indonesia). Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melakukan wawancara pada pihak pengelola gedung, dan melakukan pengukuran suhu, kebisingan, intensitas cahaya, serta kelembaban ruangan. Nilai-nilai yang diperoleh pada setiap kategori akan dilakukan perhitungan menggunakan aplikasi matlab dengan metode Fuzzy Logic. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peringkat yang diperoleh adalah silver dengan poin 51,9.
Pengaruh Frekuensi dan Durasi Getaran pada Meja Getar Terhadap Kuat Tekan Beton Danang Suryadi; Dwi Nurtanto; Erno Widayanto
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.25540

Abstract

The compaction method of concrete using a vibrating table uses vibration waves propagation from the base of manufacture and vibration vibrations into the mixed concrete. In this research, variations of frequency use are 40 Hz, 50 Hz, and 60 Hz, with a duration of 8 seconds and 12 seconds. The test objects have cube-shaped with each side measuring 15 centimeters. The mold of concrete is made from plywood boards containing 6 cubes. The concrete was tested using the Compressive Test Concrete tool to determine the compressive strength of the concretes. The research results show that the highest compressive strength is 60 Hz and 12 seconds, which is 32,44 MPa and the lowest compressive strength is 28,74 MPa. ABSTRAK Metode pemadatan beton menggunakan meja getar menggunakan perambatan gelombang getar dari dasar cetakan dan gelombang getaran diserap ke dalam adonan beton. Pada penelitian ini, getaran yang digunakan untuk proses pemadatan memiliki variasi frekuensi 40 Hz, 50 Hz, dan 60 Hz, dan durasi getaran 8 detik dan 12 detik. Benda uji yang digunakan berbentuk kubus dengan tiap sisi berukuran 15 cm. Cetakan beton terbuat dari triplek berisi 6 buah kubus setiap cetakan. plate ini. Beton diuji menggunakan alat Compressive Test Concrete untuk mengetahui kuat tekan beton. Hasil dari penelitian ini adalah kuat tekan tertinggi yaitu 60 Hz dan 12 detik yaitu 32,44 MPa dan kuat tekan terendah yaitu 28,74 MPa.
Analisis Risiko Cost Overrun (Pembengkakan Biaya) Pada Proyek Konstruksi: Kajian Literatur Lianda Akti Leo Puteri; Conshita Hubertha Dhiu; M. Elbet Syharto; Humiras Hadi Purba
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.27915

Abstract

Cost is a fundamental component of any construction project. Observations show that cost overrun is a significant phenomenon in the construction industry worldwide. Therefore, it is essential to know the factors that cause cost swelling. This paper aims to identify the recent top significant factors causing the swelling of construction project construction costs in both developed and developing countries (in particular) according to many variables over the last three decades. Through a comprehensive literature review, the most common and most common causes of cost swelling worldwide and developing countries, in particular, are listed; the factors are: Estimation Errors, Addition of items/VO, Finance, Team Participation, and environment, respectively factors are prioritized according to their emergence, and it is concluded that cost overrun factors vary significantly across countries. The studies on cost overrun factors in construction projects provide a reference for other projects that may be executed under similar circumstances and provide valuable information for international companies intending to provide construction projects. ABSTRAK Biaya adalah komponen mendasar untuk setiap proyek konstruksi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembengkakan biaya (cost overrun) adalah fenomena utama dalam industri konstruksi di seluruh dunia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui faktor yang menyebabkan pembengkakan biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama teratas terbaru penyebab pembengkakan biaya proyek konstruksi baik di negara maju dan berkembang (khususnya) menurut banyak variabel selama tiga dekade terakhir. Melalui tinjauan literatur yang komprehensif, yang paling umum dan penyebab pembengkakan biaya yang sering terjadi di seluruh dunia dan negara-negara berkembang khususnya, faktor-faktornya adalah: Kesalahan Estimasi, Penambahan item/VO, Finance, Partisipasi Tim dan lingkungan, masing-masing faktor diprioritaskan menurut kemunculannya dan disimpulkan bahwa faktor penyebab cost overrun sangat bervariasi di seluruh negara. Studi tentang faktor penyebab pembengkakan biaya dalam proyek konstruksi akan memberikan referensi untuk proyek lain yang mungkin dieksekusi dalam keadaan serupa dan juga akan memberikan informasi berharga bagi perusahaan internasional yang bermaksud untuk menyediakan proyek konstruksi.
Desain Ulang Dinding Penahan Tanah Menggunakan Dinding Diafragma dan Angkur pada Tanah Lunak (Studi Kasus: Grand Dharmahusada Lagoon) Tiara Maharani; Indra Nurtjahjaningtyas; Luthfi Amri Wicaksono
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.19035

Abstract

In some cases, basement wall work still often occurs as a construction failure with a variety of causes. One of them is a basement construction project for an apartment and mall in Grand Dharmahusada Lagoon. The first plan of the basement wall didn’t strong enough to resist a lateral movement of the soil. The previous studies have been carried out by redesigning the retaining wall using a diaphragm wall and ground anchor as a support system. The results are obtained that the use of diaphragm walls can decrease the value of displacement that occurs on the wall. However, previous studies have only conducted a review of the diaphragm wall thickness. This study adds several numbers of anchors as research variables to find effective and efficient combinations. This study compares the effect of diaphragm wall dimensions with a different number of anchors on the deformation value and safety factor. Based on the results of the study, a wall thickness of 1.75 m with a depth of 33 m using 3 anchors a deformation occurred are 3.63 m while using 4 anchors a deformation occurred are 2.37 m. The difference in deformation is 1.26 m. Because the value of deformation was still large, it carried out a re-design for the anchor position, and diaphragm wall dimension with the same number of anchors, and the deformation results were reduced to 15.81 cm with a safety factor of 1.3. ABSTRAK Pada beberapa kasus, pekerjaan dinding basement masih sering mengalami kegagalan konstruksi dengan berbagai macam penyebab. Salah satu diantaranya pada proyek pekerjaan dinding basement apartemen dan mall Grand Dharmahusada Lagoon. Dinding basement yang direncanakan diawal ternyata tidak cukup kuat untuk menahan pergerakan lateral tanah. Telah dilakukan pada penelitian sebelumnya dengan merencanakan ulang dinding penahan tanah menggunakan dinding diafragma dan sistem penunjang angkur tanah. Kemudian didapatkan hasil yaitu penggunaan dinding diafragma mampu memperkecil displacement yang terjadi pada dinding. Namun penelitian sebelumnya hanya melakukan tinjauan pada ketebalan dinding diafragma. Penelitian ini menambahkan jumlah angkur sebagai variabel penelitian untuk mencari kombinasi yang efektif dan efisien. Penelitian ini membandingkan pengaruh penggunaan dimensi dinding diafragma dengan jumlah angkur yang berbeda terhadap nilai deformasi dan faktor keamanan. Berdasarkan hasil analisa menggunakan PLAXIS V8.6, pada ketebalan dinding 1,75 m dengan kedalaman 33 m menggunakan 3 angkur terjadi deformasi sebesar 3,63 m sedangkan dengan penggunaan 4 angkur terjadi deformasi 2,37 m. Selisih deformasi yang terjadi sebesar 1,26 m. Direncanakan ulang untuk penempatan angkur, dimensi dinding pada jumlah angkur yang sama maka didapatkan hasil deformasi berkurang hingga 15,81 cm dengan faktor keamanan 1,3.

Page 1 of 1 | Total Record : 9